Pada kesempatan ini, kami laporkan hasil analisis makalah yang berjudul “Google: Korpus Raksasa Sanding Kata dalam Pemelajaran dan Pengajaran BIPA”, berdasarkan pendekatan terhadap kaidah-kaidah bahasa Indonesia.
Makalah tersebut pernah disajikan dalam konferensi internasional pengajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing (KIPBIPA) VII, 29-31 Juli 2010. Oleh karena itu, kami yakin bahwa makalah yang dianalisis ini merupakan suatu karya yang baik dan sulit bagi kami untuk menemukan kekurangannya. Namun demikian, kami telah mencoba menganalisisnya dengan kemampuan dan pengetahuan yang masih terbatas.
Judul makalah sudah baik dengan susunan yang tanpa cacat. Penggunaan kata korpus raksasa dan BIPA mungkin bisa menjadi satu-satunya ketidak-manusiawi-an. Kami menyebutnya dengan kata “tidak manusiawi” karena sebenarnya itu bukan kekurangan yang besar, korpus raksasa kami nilai sebagai majas hiperbola dalam judul dan BIPA belum populer kepanjangannya sehingga kami merasa seharusnya tidak disingkat.
Di dalam bagian abstrak terdapat beberapa kalimat tidak efektif. Sebagai contoh, pada pertengahan paragraf terdapat satu kalimat yang mengandung beberapa kata “yang”. Selain itu, pada kalimat ketiga mengandung kata “umumnya” tanpa memberikan data-data akurat sehingga kalimat tersebut masih belum bisa dibuktikan kebenarannya.
Pada kalimat kedua paragraf pertama bagian pendahuluan, penulis kembali kurang cermat dalam menyusun kalimat efektif. Di kalimat ini terdapat 4 buah kata “yang”. Namun tentu saja hal ini dapat diperbaiki, sehingga menjadi “Tuturan atau tulisan yang wajar adalah tuturan atau tulisan yang mengandung sanding kata menurut penutur asli bahasa dianggap wajar atau lazim.”
Penulisan bahasa Inggris dalam kalimat sudah benar, yaitu dimiringkan. Beberapa kata berimbuhan juga sudah ditulis secara benar. Contohnya : menyandingkan bukan mensandingkan, pemelajar bukan pembelajar, memprediksi bukan memrediksi, mengategorikan bukan mengkategorikan. Namun, beberapa kata berimbuhan ditulis secara salah. Contohnya memopulerkan seharusnya mempopulerkan.
Pada bagian isi makalah terdapat pemenggalan kata yang tidak tepat. Contohnya terdapat pada halaman tujuh, paragraf pertama kalimat pertama point a, kata “kosakata” adalah satu kesatuan yang semestinya dipenggal menjadi kosa-kata jika terpisah oleh baris.
Pada halaman delapan poin 2, kata “menggantikannya” seharusnya diganti dengan “menggantinya”. Gambar-gambar yang dicantumkan tidak diberi nama atau keterangan yang menjelaskan tentang isi gambar.
Bagian simpulan dan saran dibuat oleh penulis dengan baik. Setiap kata yang dipilih mencerminkan keluwesan dan pengetahuannya tentang topik yang dipilih. Hampir tidak ada kesalahan, baik dari segi pemilihan kata, keselarasan antar kalimat, dan keterpaduan antar paragraf. Penulisan dan pengejaan sudah dalam bentuk baku yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Daftar pustaka pun ditulis dengan baik, yaitu disusun secara alfabetik dan dengan aturan yang benar.
Secara umum, makalah yang kami analisis sudah memenuhi kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang benar. Beberapa kekurangan yang kami kemukakan bukanlah hal yang luar biasa. Namun, hal ini dapat dijadikan penulis sebagai acuan demi meningkatkan kualitas dan menuju ke arah perbaikan dalam tuturan dan tulisan bahasa Indonesia.
Kamis, 26 Mei 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar