Bagi umat muslim yang tinggal di Eropa, musim panas menjadi musim terberat saat menunaikan ibadah puasa. Pasalnya, selain cuaca yang dipastikan lebih panas, antara 35 sampai 40 derajat Celcius, durasi siangnya pun lebih panjang, rata-rata lebih dari 14 jam. Faktor itulah yang seringkali membuat pesepakbola musim yang tinggal di Benua Biru lebih memilih bocor alias absen berpuasa di hari-hari saat pertandingan digelar.
Itulah yang menjadi “pegangan” hidup Abdelkader Ghezzal, striker AC Siena. Pemain berdarah Aljazair berusia 24 tahun itu mengaku ia tak akan mampu tampil maksimal di lapangan hijau tatkala menunaikan ibadah puasa. Karenanya, “Saya berpuasa ketika libur atau tidak ada pertandingan atau latihan,” aku Ghezzal yang lahir di Decines-Charpieu, salah satu kota di provinsi Rhone, Prancis.
Ghezzal mengaku ia terpaksa melakukan hal tersebut demi menjaga kondisi kesehatannya sendiri. “Sebelumnya, saya selalu taat menjalankan ibadah puasa. Akan tetapi, saya harus mengubah kebiasaan saya tersebut demi menjaga kesehatan diri saya sendiri semenjak beralih menjadi pesepakbola profesional. Saat saya bermain bersama Crotone (penghuni Serie B), saya sempat berpuasa. Namun, setelah dua pekan berlalu, saya jatuh sakit. Terpaksa, akhirnya saya tidak berpuasa," akunya seperti yang dikutip AFP.
Tidak semua pesepakbola atau atlet muslim menempuh jalan seperti yang Ghezzal lakukan. Hal itu sangat tergantung dari kondisi fisik dari masing-masing. Contohnya, menurut Ghezzal, mantan rekannya Houssine Kharja yang kini telah menjadi punggawa Genoa. “Itu (bisa tidaknya berpuasa) tergantung dari kondisi tubuh masing-masing. Rekan saya yang kini bermain bersama Genoa, Houssine Kharja mampu untuk menunaikannya dengan mulus. Kecuali, di hari pertandingan,” terang Ghezzal.
Sejumlah pesepakbola muslim lainnya, seperti gelandang Arsenal, Samir Nasri dan bek baru Manchester City, Kolo Toure, sama-sama mengaku jika mereka bolos berpuasa ketika pertandingan berlangsung. Tidak begitu halnya dengan striker Chelsea, Nicolas Anelka, gelandang Juventus, Momo Sissoko, dan pekerja keras Inter Milan asal Ghana, Sulley Ali Muntari.
Muntari, kemarin sore di Giuseppe Meazza terpaksa ke luar lapangan ketika pertandingan lawan Bari di babak pertama baru berlangsung 29 menit. Allenatore Inter Milan, Jose Mourinho terpaksa menariknya melihat kondisi Muntari yang agak sempoyongan. “Mungkin, dengan cuaca yang sangat panas seperti ini, kurang baik baginya untuk tetap berpuasa. Ramadhan kali ini datang pada momen yang kurang tepat bagi seorang pesepakbola,” ujar Mourinho.
www.liputanbola.com
Sabtu, 16 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar